Lee Man Fong
Lee Man Fong (1913-1988) adalah seorang pelukis Indonesia yang dilahirkan di Tiongkok. Ia dibesarkan dan mendapatkan pendidikannya di Singapura. Di sana ia belajar melukis dengan seorang pelukis Lingnan, dan belakangan dengan seorang guru yang mengajarkannya lukisan minyak. Pada tahun 1933 ia pergi ke Indonesia dan tinggal di sana selama 33 tahun. Pada masaPerang Dunia II ia ditawan Jepang, dan setelah Indonesia merdeka, ia menjadi pelukis istana Presiden Soekarno dan menjadi warga negara Indonesia. Lukisan-lukisan Lee Man Fong diakui sebagai perintis pelukis Asia Tenggara. Pada Tahun 1964 ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk membuat buku yang berjudul "Lukisan-Lukisan dan Patung dari Koleksi Presiden Soekarno dari Republik Indonesia" buku ini berisi seluruh karya-karya seni yang dimiliki Presiden Soekarno dan semuanya berjumlah 5 Volume.
Kumpulan lukisannya diterbitkan dalam buku Lee Man Fong: Oil Paintings, volume I dan II dan diterbitkan oleh museum Art Retreat. Buku ini ditulis oleh kritikus seni Indonesia Agus Dermawan T., sementara seleksi karya dilakukan oleh Siont Tedja. Kedua buku yang keseluruhannya berisi 700 halaman ini berisi 471 lukisan pilihan milik banyak kolektor dari seluruh dunia.
Pada tahun 1966, karena kekacauan politik di Indonesia, Lee Man Fong hijrah ke Singapura dan lama menetap di sana, sehingga ia bahkan dianggap sebagai pelukis Singapura. Tahun 1988 ia meninggal di Puncak, Jawa Barat, karena sakit.
I. B. Said
I. B. Said (lahir di Kota Malang, 28 Agustus 1934; umur 79 tahun) adalah seorang pelukis Indonesia. Sejak awal 1960-an, ketika Soekarno masih menjadi Presiden Indonesia, Said telah diminta menjadi pelukis wajah tamu negara yang berkunjung ke Indonesia. Hasil lukisannya umumnya dipampang di bandar udara dan jalan-jalan protokoler yang akan dilalui tamu negara hingga di halaman depan Istana Merdeka. Tamu negara pertama yang dilukisnya adalah Presiden Tiongkok Liu Shaoqi pada tahun 1963. Sedangkan tamu negara terakhir yang dilukisnya adalah Presiden Iran,Mahmoud Ahmadinejad yang berkunjung ke Indonesia pada Mei 2006. Said telah melukis sekitar 300 wajah kepala negara dan kepala pemerintahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar